Adab-Adab Dalam Berpakaian Bagi Perempuan

Adab-Adab Dalam Berpakaian Bagi Perempuan

Adab-Adab Dalam Berpakaian Bagi Perempuan
Adab-Adab Dalam Berpakaian Bagi Perempuan
Adab-Adab Dalam Berpakaian Bagi Perempuan
Adab-Adab Dalam Berpakaian Bagi Perempuan
Adab-Adab Dalam Berpakaian Bagi Perempuan
Adab-Adab Dalam Berpakaian Bagi Perempuan
Adab-Adab Dalam Berpakaian Bagi Perempuan
Adab-Adab Dalam Berpakaian Bagi Perempuan
Adab-Adab Dalam Berpakaian Bagi Perempuan
Adab-Adab Dalam Berpakaian Bagi Perempuan

Adab-Adab Dalam Berpakaian Bagi Perempuan

2. Wajib Menutup Aurat

"Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istir orang mu'min : Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka..." (Q.S Al Ahzab : 59)
Aurat bagi perempuan itu seluruh tubuh, kecuali muka dan telapak tangan


2. Jangan Memakai Pakaian Syuhroh

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa memakai pakaian syuhrah, maka Allah akan memakaikan pakaian yang serupa pada hari kiamat nanti. Kemudian, dalam pakaian tersebut akan dinyalakan api Neraka.” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, lihat Shahiihul Jaami’ : 6526)


3. Tidak Menyerupai Pakaian Orang Kafir

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud, Syakh al-Albani mengatakan, “hasan shahiih”)


4. Tidak Menyerupai Lawan Jenis

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah melaknat wanita yang menyerupai laki-laki, dan laki-laki yang menyerupai wanita.” (HR. Bukhari 5885)


5. Tidak Ketat dan Tidak Tipis

“Ada dua golongan dari umatku yang belum pernah aku lihat: (1) suatu kaum yang memiliki cambuk seperti ekor sapi yang digunakan untuk memukul orang-orang dan (2) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, mereka berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring (seperti benjolan). Mereka itu tidak masuk surga dan tidak akan mencium wanginya, walaupun wanginya surga tercium sejauh jarak perjalanan sekian dan sekian” (HR. Muslim dalam bab al libas waz zinah no. 2128).


6. Tidak Diberi Parfum / Wewangian

“Perempuan mana saja yang mengenakan wewangian lalu melewati sekumpulan laki-laki, sehingga mereka mencium wangi harumnya maka ia adalah seorang pezina.” (HR. Abu Daud no.4173, Tirmidzi no. 2786. Dishahihkan Al-Albani dalam Shahihul Jami’ no.323).


7. Tidak Berfungsi Sebagai Perhiasan

Busana wanita Muslimah hendaknya tidak menjadi perhiasan, yang memperindah wanita yang memakainya di depan para lelaki, sehingga menimbulkan fitnah bagi mereka. Allah Ta’ala berfirman:

وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ

“Janganlah mereka menampakan perhiasan mereka.” (QS. An-Nur:31).


8. Doa Memakai Pakaian

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى كَسَانِى هَذَا الثَّوْبَ وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّى وَلاَ قُوَّةٍ

[Alhamdulillahilladzi kasaaniy hadzats tsauba wa rozaqonihi min ghoiri hawlin minniy wa laa quwwatin] Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memberikan pakaian ini kepadaku sebagai rezeki dari-Nya tanpa daya dan kekuatan dariku. (HR. Abu Daud no. 4023. Hasan)

9. Memulai Dari Sebelah Kanan

Ummul mukminin, ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam suka mendahulukan bagian kanan daripada bagian yang kiri ketika mengenakan sandal, bersisir, bersuci, dan dalam semua urusannya (yang mulia).” (Muttafaqun ‘alaih)

Imam an-Nawawi rahimahullah mengatakan, “Kaidah dalam syariat bahwasanya disunnahkan memulai dengan kanan dalam semua urusan yang berkaitan dengan kemuliaan dan keindahan. ” (Syarh Muslim : 1/3/160)